Bagikan Ke :
Emad Hasan, Walikota Qusra, mengatakan kepada media WAFA bahwa sekelompok pemukim illegal Israel datang dari pos pemukiman ilegal Esh Kodesh dan menyelinap ke sebuah peternakan di dekat desa, di mana mereka mencabut sekitar 100 pohon zaitun milik dua penduduk desa Palestina setempat.
Kedua warga desa tersebut diidentifikasi sebagai Jawad Hasan dan Abdulazim Abulafi. Ini adalah serangan kedua yang dilakukan Israel terhadap Palestina dalam waktu kurang dari dua hari, video yang dirilis oleh kelompok hak asasi menunjukkan pemukim illegal Israel menyerang seorang pria Palestina dengan batu di desa Jalud di dekatnya pada hari Sabtu (3/4).
Warga Palestina menanam sekitar 10.000 pohon zaitun baru di Tepi Barat setiap tahun, yang sebagian besar merupakan varietas penghasil minyak. Namun, warga Palestina melihat adanya kerusakan pohon yang dilakukan oleh Israel sebagai cara untuk menghapus identitas Palestina dan memaksa mereka untuk menyerahkan lebih banyak tanahnya kepada Israel.
Komite dinding dan permukiman pada hari Minggu (4/4) mengatakan pasukan Israel mencabut, mematahkan, dan merusak 6507 pohon dalam 869 operasi pada tahun 2020. Kekerasan Israel terhadap warga Palestina dan properti mereka rutin terjadi di Tepi Barat yang dan jarang sekali dituntut oleh otoritas Israel.
Hampir 700.000 pemukim ilegal Israel yang tinggal di 256 permukiman ilegal dan pos terdepan yang tersebar di Tepi Barat yang, termasuk Yerusalem Timur. Permukiman Israel ilegal menurut hukum internasional.
Source: qudsnen.co